Keistimewaan Muslimin dan Mukminin
1. Tidak ada orang
yang lebih mulia di sisi Allah dari seorang mukmin. (HR. Ath-Thabrani)
2. Umatku (umat Muhammad) ibarat air hujan, tidak diketahui mana yang lebih baik awalnya atau akhirnya. (Mashabih Assunnah)
3. Sesungguhnya di kalangan hamba-hamba Allah ada orang yang apabila memohonkan sesuatu maka Allah akan menerimanya (mengabulkannya). (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Waspadalah terhadap firasat seorang mukmin. Sesungguhnya dia melihat dengan nur Allah." (HR. Tirmidzi dan Ath-Thabrani)
5. Sebaik-baik
umatku adalah apabila pergi (musafir) dia berbuka puasa dan shalat Qashar, dan
jika berbuat kebaikan merasa gembira, tetapi apabila melakukan keburukan dia
beristighfar. Dan seburuk-buruk umatku adalah yang dilahirkan dalam kenikmatan
dan dibesarkan dengannya, makanannya sebaik-baik makanan, dia mengenakan pakaian
mewah-mewah dan bila berkata tidak benar (tidak jujur). (HR. Ath-Thabrani)
6. Barangsiapa menyenangi amalan kebaikannya dan menyedihkan (bersedih dengan) keburukannya maka dia adalah seorang mukmin. (HR. Al Hakim)
7. Akan ada suatu
umat dari umatku yang masih tetap melaksanakan perintah Allah, maka tidak akan
membahayakan mereka orang-orang yang mengecewakan dan menentangnya dan sampai
tiba ketentuan Allah mereka tetap dalam penderitaan tersebut. (HR. Al
Hakim)
8. Orang yang
shaleh selalu mendapat tekanan-tekanan. (HR. Al Hakim)
9. Allah Azza
wajalla mewajibkan tujuh hak kepada seorang mukmin terhadap mukmin lainnya,
yaitu: (1) melihat saudara seimannya dengan rasa hormat dalam pandangan matanya;
(2) mencintainya di dalam hatinya; (3) menyantuninya dengan hartanya; (4) tidak
menggunjingnya atau mendengar penggunjingan terhadap kawannya; (5) menjenguknya
bila sakit; (6) melayat jenazahnya; (7) dan tidak menyebut kecuali kebaikannya
sesudah ia wafat. (HR. Ibnu Baabawih)
10. Sebaik-baik
kamu ialah yang diharapkan kebaikannya dan aman dari kejahatannya, dan
seburuk-buruk kamu ialah yang tidak diharapkan kebaikannya dan tidak aman dari
kejahatannya. (HR. Tirmidzi dan Abu Ya'la)
11. Mencaci-maki
seorang mukmin adalah suatu kejahatan, dan memeranginya adalah suatu kekufuran.
(HR. Muslim)
12. Aku mengagumi
seorang mukmin. Bila memperoleh kebaikan dia memuji Allah dan bersyukur. Bila
ditimpa musibah dia memuji Allah dan bersabar. Seorang mukmin diberi pahala
dalam segala hal walaupun dalam sesuap makanan yang diangkatnya ke mulut
isterinya. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
13. Seorang mukmin
yang kuat lebih baik dan lebih disukai Allah daripada seorang mukmin yang lemah
dalam segala kebaikan. Peliharalah apa-apa yang menguntungkan kamu dan mohonlah
pertolongan Allah, dan jangan lemah semangat (patah hati). Jika ditimpa suatu
musibah janganlah berkata, "Oh andaikata aku tadinya melakukan itu tentu
berakibat begini dan begitu", tetapi katakanlah, "Ini takdir Allah dan apa yang
dikehendaki Allah pasti dikerjakan-Nya." Ketahuilah, sesungguhnya ucapan:
"andaikata" dan "jikalau" membuka peluang bagi (masuknya) karya (kerjaan)
setan." (HR. Muslim)
14. Seorang muslim
ialah yang menyelamatkan kaum muslimin (lainnya) dari (kejahatan) lidah dan
tangannya. Seorang mukmin ialah yang dipercaya oleh kaum beriman terhadap jiwa
dan harta mereka, dan seorang muhajir ialah yang berhijrah meninggalkan dan
menjauhi keburukan (kejahatan). (HR. Ahmad)
15. Seorang mukmin
tidak akan digigit dua kali dari lobang yang satu (sama).
(Mutafaq'alaih)
16. Tidak halal
bagi seorang muslim menakut-nakuti saudaranya yang muslim. (HR. Abu
Dawud)
17. Seorang mukmin
bukanlah pengumpat dan yang suka mengutuk, yang keji dan yang ucapannya kotor.
(HR. Bukhari)