Pengantar
Sesungguhnya segala puji dan syukur hanya
untuk Allah. Kami memuji-Nya, memohon pertolongan kepada-Nya, dan memohon ampun
kepada-Nya. Kami juga berlindung kepada-Nya dari keburukan jiwa-jiwa kami dan
dari kejelekan amal-amal perbuatan kami. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh
Allah maka tidak ada seorang pun yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang
disesatkan oleh-Nya maka tidak ada seorang pun yang dapat memberikan petunjuk
kepadanya. Kami bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak untuk disembah
selain Allah, yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Kami juga bersaksi bahwa Muhammad
bin ‘Abdillah adalah hamba dan utusan-Nya. Semoga shalawat dan salam senantiasa
tercurah kepada Nabi Muhammad, keluargnya, para sahabatnya, dan orang-orang yang
senantiasa berusaha mengikutinya hingga Hari Kiamat kelak.
Allah subhaanahu wa ta’ala berfirman, yang artinya:
Allah subhaanahu wa ta’ala berfirman, yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman,
bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah
sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.”
(Surat 3. ALI 'IMRAN - Ayat 102)
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada
Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah
menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan
laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan
(mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah)
hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.”
(Surat 4. AN NISAA' - Ayat 1)
Amma ba’d.
Sesungguhnya sebenar-benarnya perkataan adalah
Firman Allah, dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi Muhammad
shallallaahu ‘alaihi wa sallam, dan seburuk-buruk perkara adalah perkara yang
baru dalam masalah agama. Sesungguhnya setiap perkara yang baru dalam agama
adalah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah sesat, dan setiap kesesatan
ujung-ujungnya adalah Neraka.
Arba'in An-Nawawi adalah kitab kumpulan hadits
yang sangat terkenal. Berisi hadits-hadits yang sangat mendasar bagi pembentukan
pemahaman seseorang akan hakekat Dienul Islam. Maka sudah semestinya bagi setiap
muslim untuk mempelajarinya dengan pemahaman yang benar. Terdorong untuk
membantu saudaranya dalam memahami hadits-hadits tersebut, penulis bersama
ikhwan mahasiswa mengadakan dauroh kitab Arba’in. Untuk memudahkan peserta
dauroh, penulis terpanggil untuk membuat ringkasan syarah. Penulis memandang
bahwa syarah Syaikh Sholeh Alu Syaikh sangat bermanfaat. Karena beliau
menyampaikan penjelasan dengan mendahulukan hal-hal yang sangat mendasar sebagai
landasan untuk memahami Dienul Islam lebih lanjut. Disamping bahwa syarah
tersebut beliau sampaikan dalam forum dauroh yang diadakan di negaranya
baru-baru ini. Maka diharap lebih sesuai dengan kebutuhan umat dewasa ini.
Karena ringkasan ini disusun dalam waktu yang sangat singkat, maka
tentu saja banyak kekurangan. Maka penulis mengharap kritik dan saran yang
membangun dari pembaca.
Penyusun,
Abu Isa
Abdulloh bin Salam